Perhelatan internasional Olimpiade Musim Dingin 2022 Tiongkok berlangsung dengan meriah. Sebanyak 67 negara dan lebih dari 3.000 atlet bertanding dan memperebutkan medali di 7 cabang olahraga, yaitu Ski, Hoki Es, Skating, Curling, Biathlon, Bobsledding, dan Luge. Pertandingan olimpiade berlangsung di beberapa lokasi di Beijing, yaitu di distrik Yanqing, distrik Zhangjiakou, dan distrik Haidian. Kota Beijing telah menjadi kota ganda dalam penyelenggaraan olimpiade, yaitu tahun 2008 dan olimpiade tahun ini. Dengan segala pengalaman serta fasilitasnya, Beijing memang layak serta siap untuk menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin 2022.
Upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di stadion Sarang Burung menjadi momen yang sangat berkesan bagi saya. Jutaan pasang mata menatap kemeriaan di setiap suguhan pertunjukan. Pertujukan teaterikal dengan teknologi tinggi membuat momen upacara pembukaan kali ini terasa modern namun tidak mengurangi seni tradisonal Tiongkok. Sutradara pada upacara pembukaan olimpiade ini adalah Zhang Yimou, sutradara yang film-filmnya telah dikenal oleh seluruh masyarakat Tiongkok dan internasional.
Berkaitan dengan konsep modern dan berteknologi tinggi, fasilitas-fasilitas di tempat pertandingan ataupun penginapan dibuat dengan konsep tersebut namun ramah lingkungan. Selain kereta cepat dari pusat kota ke venue ski di gunung, fasilitas kantin robot menyita perhatian saya. Makanan disajikan dengan tangan robot yang terhubung dari dapur sampai meja makan. Banyak atlet yang terkesan dengan teknologi ini lalu merekam dan mengupload di media sosial mereka. Saya bisa membayangkan bagaimana enaknya menjadi atlet olimpiade musim dingin.
Walaupun dunia masih menghadapi pandemi Covid 19 yang belum kunjung selesai, namun tidak menyurutkan semangat Tiongkok dan para negara peserta menyukseskan olimpiade musim dingin ini. Segala prosedur serta pengawasan kesehatan, seperti tes Swab, vaksinasi, dan karantina dilaksanakan dengan ketat. Hal ini bertujuan agar perhelatan dapat terlaksana dengan lancar. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas di juga turut berpartisipasi sebagai sukarelawan. Ratusan mahasiswa dari Beijing Foreign Studies University bergabung menjadi sukarelawan Olimpade Musim Dingin dengan bekal kemampuan bahasa asing mereka yang tak perlu diragukan.
Masyarakat Tiongkok sangat antusias menyambut perhelatan bergengsi yang diselenggarakan setiap 4 tahun ini. Di kota Beijing, banyak tempat umum dihias dengan dekorasi Winter Olympic 2022. Beberapa taman dibuat menjadi tempat bermain dan olahraga musim dingin. Sebanyak 300 juta orang, dari anak-anak sampai orang tua berpartisipasi dalam olahraga salju dan es ini. Oleh karena itu, suasana di setiap taman dengan danau beku selalu ramai. Mereka mengenal, belajar, dan bermain olahraga ini bersama keluarga dan teman. Terlihat riang dan gembira di wajah mereka, membuat banyak orang semakin tertarik dengan olahraga ini.
Meskipun saya sendiri tidak bisa bermain skating atau ski atau skating namun saya pun menjadi antusias dengan karena atmosfer dan semangat warga menyambut pesta olahraga ini. Saya pun penasaran dengan bagaimana cara bermain ski. Pada hari Minggu saya bersama teman-teman pergi ke gunung yang tidak jauh dari pusat kota Beijing untuk mencoba bermain ski. Tiket dan peralatan yang harus disewa cukup terjangkau. Olahraga ski ternyata tidak mudah seperti yang saya kira. Namun seharian berseluncur dan bermain salju memang mengasyikkan. Pengalaman yang sungguh tak akan terlupakan, apalagi momen yang berharga ini diabadikan dalam foto dan diupload di media sosial. Banyak teman dan keluarga di Indonesia merasa takjub dengan pemandangan musim dingin dan olahraga ski.
Antusiasme masyarakat Tiongkok mendukung suksesnya Olimpiade ini juga terlihat dari antrian panjang di toko resmi souvenir olimpiade musim dingin. Bahkan untuk mendapatkan maskot Bing Dwen Dwen, banyak orang di Beijing harus antri dari pagi hari, sampai membentuk antrian sepanjang 400 meter. Bahkan ada yang mengantri selama 5 jam namun tidak mendapatkan maskot panda berkostum transparan itu. Di salah satu toko online resmi, Tmall Olympic, 50.000 maskot telah terjual habis dalam waktu 15 menit. Bing Dwen Dwen menjadi bahan pembicaraan masyarakat Beijing selama olimpiade berlangsung karena karakternya yang lucu.
Setiap momen mulai dari persiapan sampai berlangsungnya olimpiade ini adalah momen yang meninggalkan kesan yang mendalam. Saya melihat secara langsung dalam 6 tahun ini bagaimana masyarakat Tiongkok bersama-sama meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik, maju, sehat, dan hijau. Tidak hanya terkait pembangunan fisik atau infrastruktur, tapi juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia juga dilakukan dengan baik dan cepat. Tidak hanya di kota-kota besar, namun menyebar sampai provinsi dan daerah-daerah yang jauh dari perkotaan. Saya menyaksikan peningkatan taraf hidup tersebut sampai di daerah paling barat Tiongkok, yaitu Xinjiang.
Banyak orang Indonesia masih belum banyak mengetahui tentang Xinjiang, apalagi mengunjunginya langsung. Xinjiang menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Pemandangan alamnya terlihat seperti surga di bawah langit, tersembunyi di antara pegunungan tinggi. Menembus misteri Xinjiang adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya. Sesampainya di Xinjiang, saya diterima penduduk setempat dengan sambutan hangat, mengingatkan saya akan keberadaan manusia yang sebenarnya, murni dan tulus. Saya menikmati keindahan alam yang tiada taranya di dunia. Ratusan kuda berpacu dengan anggun, elang dengan bebas mengepakkan sayapnya di sekitar pegunungan es yang menjulang tinggi.
Xinjiang adalah rumah bagi etnis minoritas Tiongkok, khususnya Uighur, Kazak, Hui, Tatar, Rusia, dan banyak etnis minoritas lainnya. Mereka telah hidup bersama, berdampingan, selama ribuan tahun. Saya bisa merasakan keharmonisan hidup dalam komunitas multietnis di Xinjiang, yang memberikan pelajaran bahwa meskipun kita berbeda, kita bisa hidup damai. Tarian orang-orang Uighur dan Kazak, lagu-lagu Tatar dan Rusia, membuat saya semakin merasa seperti di rumah di Xinjiang. Beragamnya kuliner di Xinjiang, seperti roti naan, sate kambing, yoghurt, teh susu, dan berbagai hidangan lainnya, membuat saya semakin banyak memakannya. Sekarang saya mengerti bagaimana mereka membentuk resep kebahagiaan.
Masyarakat Xinjiang adalah masyarakat pekerja keras. Mereka juga berusaha untuk meningkatkan perekonomian. Pemerintah Tiongkok dan masyarakat lokal bekerja untuk mengentaskan kemiskinan melalui pertanian, wisata alam, dan budaya. Usaha mereka selama bertahun-tahun memberikan hasil yang memuaskan. Kegigihan masyarakat untuk mengembangkan industri pertanian membuat Xinjiang semakin dikenal banyak orang. Promosi alam dan budaya membuat banyak wisatawan datang. Semua upaya ini untuk meningkatkan taraf hidup dan mengurangi kemiskinan.
Peningkatan kualitas hidup adalah hak asasi bagi setiap manusia. Dengan usaha keras selama puluhan tahun, Tiongkok telah berhasil membuktikannya. Olahraga musim dingin 2022 di Beijing adalah salah satu puncak dari kesuksesan Tiongkok dalam peningkatan kualitas hidup. Semangat Olimpiade kali ini, yaitu "lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih bersatu" telah dibuktikan. Semoga dengan terlaksananaya Olimpiade Musim Dingin ini Tiongkok dapat membangun komunitas senasib sepenangungan umat manusia, dengan banyak negara lainnya, bersama berbagi masa depan.